DoaNabi Yunus terdapat dalam Alquran Surat Al Anbiya' ayat 87. Doa ini bisa kita amalkan ketika menghadapi kesulitan atau musibah dan ingin terhindar dari malapetaka. Dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari terbitan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2013, inilah bacaan doa Nabi Yunus agar terlepas dari kesulitan:
SuratAl-Anbiya Ayat 87 وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Karenakini dengan adanya fitur Al Quran yang tersedia di Tokopedia Salam kamu bisa mengakses berbagai surah di dalam Al Quran lengkap dari berbagai juz. Termasuk surah Al-Anbiya' yang terdiri dari 112 ayat. Rasakan kemudahan meraih pahala membaca Al-Qur'an harian kamu dengan adanya Tokopedia Salam sekarang juga.
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia 15 unta 16 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 17 Nomor surat 18 Surat+al ikhlas 19 dalil+kitab+Al quran 20 hijrah 21 jus berapa surat al an am ayat 59 22 ali imran 31 23 Yunus 101 24 at taubah ayat 105 25 Al maidah ayat 48 26 Surah Al ikhlas 27 surat+al-baqarah+ayat+155-157
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. 21. QS. Al-Anbiya Para Nabi 112 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِىۡ غَفۡلَةٍ مُّعۡرِضُوۡنَۚ Iqtaraba linnaasi hisaa buhum wa hum fii ghaflatim mu'riduun 1. Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai dengan dunia, berpaling dari akhirat. مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ ذِكۡرٍ مِّنۡ رَّبِّہِمۡ مُّحۡدَثٍ اِلَّا اسۡتَمَعُوۡهُ وَهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَۙ Maa yaatiihim min zikrim mir Rabbihim muhdasin illas tama'uuhu wa hum yal'abuun 2. Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. لَاهِيَةً قُلُوۡبُهُمۡ ؕ وَاَسَرُّوا النَّجۡوَىۖ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا ۖ هَلۡ هٰذَاۤ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ ۚ اَفَتَاۡتُوۡنَ السِّحۡرَ وَاَنۡتُمۡ تُبۡصِرُوۡنَ Laahiyatan quluubuhum; wa asarrun najwal laziina zalamuu hal haazaa illaa basharum mislukum afataa tuunas sihra wa antum tubsiruun 3. Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zhalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, "Orang ini Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?" قٰلَ رَبِّىۡ يَعۡلَمُ الۡقَوۡلَ فِى السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِۖ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ Qoola Rabbii ya'lamul qawla fis samaaa'i wal ardi wa Huwas Samii'ul Aliim 4. Dia Muhammad berkata, "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!" بَلۡ قَالُوۡۤا اَضۡغَاثُ اَحۡلَامٍۢ بَلِ افۡتَـرٰٮهُ بَلۡ هُوَ شَاعِرٌ ۖۚ فَلۡيَاۡتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَاۤ اُرۡسِلَ الۡاَوَّلُوۡنَ Bal qooluuu adghaasu ahlaamim balif taraahu bal huwa shaa'irun falyaatinaa bi Aayatin kamaa ursilal awwaluun 5. Bahkan mereka mengatakan, "Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya Muhammad, atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda bukti, seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu." مَاۤ اٰمَنَتۡ قَبۡلَهُمۡ مِّنۡ قَرۡيَةٍ اَهۡلَـكۡنٰهَاۚ اَفَهُمۡ يُؤۡمِنُوۡنَ Maaa aaamanat qablahum min qaryatin ahlaknaahaa a-fahum yu'minuun 6. Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka akan beriman? وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوۡحِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ فَاسْأَلُوا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ Wa maaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhiii ilaihim fas'aluu ahlaz zikri in kuntum laa ta'lamuun 7. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau Muhammad, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. وَمَا جَعَلۡنٰهُمۡ جَسَدًا لَّا يَاۡكُلُوۡنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوۡا خٰلِدِيۡنَ Wa maa ja'alnaahum jasadal laa yaakuluunat ta'aama wa maa kaanuu khaalidiin 8. Dan Kami tidak menjadikan mereka rasul-rasul suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak pula hidup kekal. ثُمَّ صَدَقۡنٰهُمُ الۡوَعۡدَ فَاَنۡجَيۡنٰهُمۡ وَمَنۡ نَّشَآءُ وَاَهۡلَكۡنَا الۡمُسۡرِفِيۡنَ summa sadaqnaa humul wa'da fa-anjainaahum wa man nashaaa'u wa ahlaknal musrifiin 9. Kemudian Kami tepati janji yang telah Kami janjikan kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. لَقَدۡ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكُمۡ كِتٰبًا فِيۡهِ ذِكۡرُكُمۡؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ Laqad anzalnaaa ilaikum Kitaaban fiihi zikrukum afalaa ta'qiluun 10. Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? وَكَمۡ قَصَمۡنَا مِنۡ قَرۡيَةٍ كَانَتۡ ظَالِمَةً وَّاَنۡشَاۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا اٰخَرِيۡنَ Wa kam qasamnaa min qaryatin kannat zaalimatanw wa anshadnaa ba'dahaa qawman aakhariin 11. Dan berapa banyak penduduk negeri yang zhalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu sebagai penggantinya. فَلَمَّاۤ اَحَسُّوۡا بَاۡسَنَاۤ اِذَا هُمۡ مِّنۡهَا يَرۡكُضُوۡنَؕ Falammaaa ahassuu baasanaaa izaaa hum minhaa yarkuduun 12. Maka ketika mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya itu. لَا تَرۡكُضُوۡا وَ ارۡجِعُوۡۤا اِلٰى مَاۤ اُتۡرِفۡتُمۡ فِيۡهِ وَمَسٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡــَٔلُوۡنَ Laa tarkuduu warji'uuu ilaa maaa utriftum fiihe wa masaakinikum la'allakum tus'aluun 13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu yang baik, agar kamu dapat ditanya. قَالُوۡا يٰوَيۡلَنَاۤ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيۡنَ Qooluu yaa wailanaaa innaa kunnaa zaalimiin 14. Mereka berkata, "Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zhalim." فَمَا زَالَتۡ تِّلۡكَ دَعۡوٰٮهُمۡ حَتّٰى جَعَلۡنٰهُمۡ حَصِيۡدًا خٰمِدِيۡنَ Famaa zaalat tilka da'waahum hattaa ja'alnaahum hasiidan khaamidiin 15. Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. وَمَا خَلَقۡنَا السَّمَآءَ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لٰعِبِيۡنَ Wa maa khalaqnas samaaa'a wal arda wa maa bainahumaa laa'ibiin 16. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. لَوۡ اَرَدۡنَاۤ اَنۡ نَّـتَّخِذَ لَهۡوًا لَّا تَّخَذۡنٰهُ مِنۡ لَّدُنَّاۤ ۖ اِنۡ كُنَّا فٰعِلِيۡنَ Law aradnaaa an nattakhiza lahwal lat takhaznaahu mil ladunnaaa in kunnaa faa'iliin 17. Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan istri dan anak, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. بَلۡ نَـقۡذِفُ بِالۡحَـقِّ عَلَى الۡبَاطِلِ فَيَدۡمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌ ؕ وَلَـكُمُ الۡوَيۡلُ مِمَّا تَصِفُوۡنَ Bal naqzifu bilhaqqi 'alal baatili fa yadmaghuhuu fa izaa huwa zaahiq; wa lakumul wailu mimmaa tasifuun 18. Sebenarnya Kami melemparkan yang hak kebenaran kepada yang batil tidak benar lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu yang batil lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. وَلَهٗ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَمَنۡ عِنۡدَهٗ لَا يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُوۡنَۚ Wa lahuu man fis samaawaati wal ard; wa man 'indahuu laa yastakbiruuna 'an 'ibaada tihii wa laa yastahsiruun 19. Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. يُسَبِّحُوۡنَ الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُوۡنَ Yusabbihuuna laila wannahaara laa yafturuun 20. Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.
Ilustrasi seorang laki-laki sedang membaca Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin. Foto MoslemSurah Al-Anbiya merupakan surah ke-21 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 112 ayat dan tergolong ke dalam surah Makkiyyah. Bacaan Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin dan terjemahannya adalah beberapa ayat yang perlu dipelajari karena mengandung makna penting di dalamnya. Al-Anbiya itu sendiri artinya “Nabi-Nabi”. Dinamakan demikian karena mengisahkan tentang para nabi, di antaranya Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Yunus, Nabi Ayub, hingga Nabi Zakaria. Umat Islam yang membaca surah ini akan mendapat keringanan berupa hisab yang mudah. Selain itu mereka akan berkesempatan menjabat tangan semua Nabi yang disebut dalam surah ini. Sebagaimana Nabi SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang membaca surah ini, Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah. Semua nabi yang disebutkan dalam surah ini akan menjabat tangannya dan mengucapkan salam kepadanya." Tafsirul Burhan, Juz 5 205Lantas, surah Al Anbiya ayat 87 dan 88 dalam surah tersebut membahas tentang kisah nabi siapa? Agar mengetahui informasinya lebih lanjut, simak penjelasannya di artikel Al Anbiya Menceritakan tentang Apa?Ilustrasi Al-Quran. Foto FreepikSebelum membahas surah Al Anbiya ayat 87 dan 88, ketahui dahulu makna surah ini secara menyeluruh. Mengutip Tafsir Al-Quranul majin An-Nur oleh ash-shiddieqy 2011, surah Al Anbiya turun sesudah surah Thaha. Surah Al Anbiya dimulai dengan keterangan-keterangan yang diberikan sebagai penutup surah yang sebelumnya tersebut. Surah ini juga memaparkan bahwa orang kafir tidak peduli dengan adanya hari kiamat dan itu, apa saja pokok kandungan surah Al Anbiya? Inilah pokok kandungan Surah Al-Anbiya yang perlu diketahuiMenceritakan kisah beberapa nabiMenerangkan bahwa langit dan bumi akan binasa jika ada tuhan selain bahwa semua Rasul membawa ajaran bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan bahwa cobaan pada manusia bisa berbentuk kebaikan dan tentang adanya hari kiamat yang terjadi secara tuntutan kaum musyrik terhadap Rasulullah untuk mendatangkan mukjizat selain Al-Qur' kehancuran umat manusia akibat bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta Ya'juj dan Ma'juj sebagai tanda terjadinya hari kiamat dan sesuatu yang berasal dari Surah Al-Anbiya Ayat 87-88Ilustrasi Al-Qur'an yang mengandung Surah Al-Anbiya ayat 87-88 latin. Foto ShiblyBerikut adalah terjemahan dari surah Al Anbiya ayat 87 dan 88وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚWa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَFastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu` “Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”Surah Al Anbiya ayat 88 dan 87 sebaiknya tidak hanya dibaca, tetapi juga diresapi dan dipahami pokok kandungan yang ada di dalamnya. Dengan begitu, setiap muslim diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Membaca Surah Al AnbiyaIlustrasi masjid. Foto sekali manfaat dan khasiat dari membaca surah Al Anbiya. Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut1. Selamat dari bencanaDalam surah Al Anbiya ayat 76, dikatakan bahwa Nabi Nuh selamat dari bencana yang sangat besar. Berikut dalilnyaوَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ“Dan ingatlah kisah Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.”2. Menyembuhkan penyakitSeperti dikisahkan bahwa Nabi Ayub mempunyai ketabahan luar biasa saat diuji dengan penyakit kulit hingga mengeluarkan nanah. Namun Nabi Ayub tidak pernah menyerah dan selalu berdoa kepada Allah agar diberi kesembuhan. Berikut doa yang dipanjatkan Nabi Ayub kepada Allah SWT saat meminta kesembuhanوَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ“Dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. QS Al Anbiya 83فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ“Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” QS Al Anbiya 84.3. Bebas dari rasa sulit, sedih dan khawatirفَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنجِي الْمُؤْمِنِينَ“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” QS Al Anbiya 88.4. Memperoleh keturunanفَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” 5. Memperoleh jodohوَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ"Dan ingatlah kisah Zakaria tatkala ia menyeru Tuhannya Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik." QS Al Anbiya Ayat 89Itu dia penjelasan mengenai bacaan surah Al Anbiya, khususnya ayat 87 dan 88. Ayat tersebut juga bisa digunakan untuk wasilah atau doa agar semua hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.
- Ayat seribu dinar merupakan bagian akhir dalam Surat At Thalaq, yakni pada ayat ke-2 dan seluruh ayat ke-3. Ayat ini diyakini tidak hanya mampu membuka pintu rezeki, namun juga meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Melansir dinamakan ayat seribu dinar karena jika ayat tersebut dibaca maka akan memudahkan kita dalam mencari rezeki. Baca juga Bacaan Doa setelah Mendengar Azan dalam Arab, Latin, dan Arti Terjemahan Bacaan Ayat Seribu Dinar وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Wamayyattaqillaaha yaj'allahuu makhrojaa wayarzuqhu min khaitsu laa yahtasib, wamayyatawakkal 'alallaahi fahuwa hasbuh, innallaaha baalighu amrihii qad ja'alallaahu likulli syai in qadraa. Artinya "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan." QS. At Thalaq 2-3. Menurut Ibnu Katsir, maksud dari ayat "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga" adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, maka Allah akan berikan jalan keluar untuk hamba tersebut dan memberi rezeki dari arah yang sebelumnya tidak disangka. Kemudian, dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari kakeknya, Abdullah bin Abbas Rasulullah bersabda, "Barang siapa banya beristighfar memohon ampunan, maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia karuniai rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." Hadits di atas sekaligus menjadi penguat tafsir ayat seribu dinar. Baca juga Doa Nabi Yunus dalam Surat Al Anbiya Ayat 87, Bacaan Doa Agar Terlepas dari Kesulitan Dikutip dari Badan Amil Zakat Nasional Baznas,Ayat seribu dinar mengandung beberapa keutamaan, satu di antaranya yakni bertakwa dengan menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Bagi umat Muslim yang bertakwa, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala urusannya dan mendatangkan rezeki dari jalan yang tidak terduga. Rezeki yang dimaksud dalam ayat seribu dinar tidak hanya berupa materi, namun juga bersifat spiritual seperti ketenangan, kelapangan dan kepuasan hati. Dahsyatnya ayat seribu dinar membuat banyak umat Muslim mengamalkan ayat tersebut sebagai doa memohon rezeki dari Allah SWT. Ayat seribu dinar dapat dibaca setiap harinya, khususnya setelah shalat fardhu, sambil senantiasa berikhtiar agar Allah melimpahkan rezeki yang dapat dinikmati di dunia maupun di akhirat kelak. Husein Hasibuan
surat al anbiya ayat 87 latin